Pantangan Dan Anjuran Dalam Memancing, Mitos Atau Fakta?

Pantangan Dan Anjuran Dalam Memancing, Mitos Atau Fakta?
Memancing adalah kegiatan "mengakali" ikan agar terpancing mendekat ke umpan dengan harapan ikan tersebut menyambar umpan yang sudah dikaitkan dengan kail. Memancing bisa menjadi olahraga, bisa menjadi pekerjaan, atau hanya sekedar hobi, tergantung dari masing-masing anglers dalam mengembangkan kegiatan memancing itu sendiri. Memancing secara kasat mata hanya melibatkan joran, reel, tali pancing, kail dan perlengkapan tambahan lainnya serta umpan, baik umpan hidup, umpan dari potongan hewan atau tumbuhan maupun umpan tiruan (lures).

pantangan dalam memancing, larangan dalam memancing, mitos memancing, makan telur saat memancing, petuah memancing, persiapan memancing


Lalu, apa jadinya jika kegiatan yang secara kasat mata bisa dilakukan oleh siapapun ini ternyata di dalamnya ada beberapa pantangan atau larangan serta anjuran yang sampai saat ini masih beredar dan dipercaya oleh sebagian anglers di Indonesia. Benarkah larangan dan anjuran dalam memancing jika dilanggar akan membawa sial bagi yang melanggarnya (hasil mancingnya boncos)? Atau hanya sekedar mitos yang awet beredar di kalangan para angler? Apa saja larangan serta anjuran saat memancing tersebut?

Baca Juga: Tidak Boleh Memancing Saat Istri Sedang Hamil?


Jangan Melangkahi Joran Pancing
Pantangan jangan melangkahi joran ketika memancing karena jorannya akan apes alias boncosan. Penulis mengetahui pantangan ini dari sejak mulai belajar mancing (jaman anak-anak). Lalu benarkah karena jorannya dilangkahi, ikan jadi tidak akan mendekat? Menurut pendapat penulis itu hanya mitos saja. Apakah ikan yang ada di dalam air sana melihat bahwa joran yang sobat pakai untuk memancing telah dilangkahi oleh seseorang? 

Jangan Memakan Telur Sebelum Atau Saat Memancing
Memakan telur sebelum berangkat memancing atau saat memancing dianggap membawa sial. Anggapan ini sampai sekarang masih banyak dipercaya oleh para pemancing. Bahkah seorang tentara yang berjaga di pelabuhan di Jakarta Utara menyarankan saya untuk tidak mengkonsumsi telur (dengan cara dimasak apapun). Bukti di lapangan (spot mancing) juga beberapa kali ditemukan kertas bungkus nasi yang hanya tersisa telurnya saja (sementara lauk lainnya sudah habis). Sama seperti pantangan melangkahi joran pancing, apakah ikan di dalam spot mancing bisa tahu anda habis makan telur, makan ayam, makan jengkol, atau malah tahu anda sedang puasa? haha... Silahkan dipikirkan sendiri apakah ini mitos atau fakta. Jika sobat masih percaya pantangan tersebut juga silahkan, toh tidak ada yang dirugikan.


Jangan Memakan Pisang
Dilarang memakan pisang saat akan memancing atau saat sedang memancing. Ini sama dengan larangan memakan telur saat memancing. Mungkin beda "orang sakti" yang membisikinya saja ya gaes... hahaha.

Nah, itu beberapa pantangan dalam memancing yang sebagian anglers masih mempercayainya. Kalau sobat Aliems' Journey ada yang masih percaya dengan pantangan tersebut, ya silahkan saja. Sekali lagi tidak ada yang melarang selama tidak merugikan orang lain. Lalu bagaimana dengan anjuran-anjuran mengenai memancing yang juga kadang di luar logika dan nalar (alias ada bau-bau mistisnya)?  


Membawa Fosil Getah Katilayu Atau Esen Katilayu Saat Memancing
Getah katilayu yang sudah menjadi fosil (bisa berupa bongkahan batu atau yang sudah dipoles menjadi batu cincin) atau juga berupa essen (minyak esensial) dipercaya bisa menarik ikan untuk mendekat. Beberapa penjual fosil getah katilayu ataupun esen katilayu menyertakan video rombongan ikan yang mendekati seseorang yang berdiri di tepi kolam sambil memegang katilayu. Sobat percaya video tersebut? Kalau kolam tersebut berisi ikan peliharaan, saya pikir tidak perlu memakai katilayu, sobat berdiri mengangkat tangan, maka ikan peliharaan itu akan menghampiri sobat karena merasa akan diberi makanan oleh pemiliknya. Tapi bagi yang percaya dan merasa percaya diri serta lebih berhasil dalam memancing ketika membawa katilayu ya silahkan saja.


Membawa Joran Ke Kuburan Atau Ke Dukun
Ketika memancing sering mendapat hasil kurang bagus, masih ada angler yang percaya kepada hal-hal spiritual dan membawa peralatan pancingnya ke kuburan, tempat keramat, atau ke dukun . Biasanya kelompok angler ini yang sering mengikuti lomba mancing seperti galatama. Silahkan saja jika ada di antara sobat yang masih melakukan itu. Bagi penulis memancing adalah seni mengolah peralatan dan umpan agar bisa menghasilkan ikan tanpa ada embel-embel yang bersifat mistis dan di luar logika. Apapun itu mau pantangan ataupun anjuran-anjuran yang menurut penulis tidak bisa dicerna oleh akal sehat.

Petuah Bijak Orang Tua Jaman Dulu Dalam Memancing
Nah, daripada percaya pantangan dan anjuran yang menurut penulis hanya berupa mitos, mending ikuti petuah-petuah orang tua jaman dulu tentang kearifan dalam memancing. Kearifan dalam memancing ini meliputi niat dan sikap kita baik sebelum berangkat, saat berada di spot sampai dengan ketika kembali ke rumah saat memancing. Memancing adalah hobi yang sangat asyik dan jika anglers tidak memliki kontrol pada dirinya sendiri maka bisa menyebabkan lupa diri dan lupa waktu. Di benak angler hanya tepikir tentang mancing dan bagaimana caranya sukses dalam memancing sehingga lalai terhadap kewajiban lainnya sebagai manusia, sebagai ayah, sebagai anak ataupun sebagai suami. 



Penulis pun percaya, beberapa spot mancing terutama yang jarang terjamah manusia mungkin "dihuni" oleh makhluk yang tak kasat mata, jadi tingkah laku kita selama memancinglah yang patut kita jaga dan perhatikan, itupun untuk keselamatan kita dan keluarga kita. Nah, berikut beberapa petuah tentang memancing dari orang tua jaman dulu yang masih sesuai dengan kondisi saat ini.
  • Niatkan dalam hati sobat bahwa kegiatan memancing yang akan sobat lakukan semata-mata untuk rezeki. Rezeki datangnya semata-mata dari Tuhan. Jadi sudah diatur si A dapat ikan kerapu, si B dapat ikan kakap, si C dapat kepiting, si D dapatnya udang (gada ikan yang nyangkut di kail soalnya.... wkwkwk). Jadi, jangan saling cemburu apalagi panas hati. Lebih baik jika dirasa perlu, contek saja rangkaian pancing atau umpan dari orang yang dianggap hoki-an dalam memancing, daripada harus pergi ke dukun atau pakai cara-cara mistis.
  • Biasakan memberi salam atau minta ijin apabila sampai di spot memancing. Memberi salam juga menandakan niat sobat baik. 
  • Luruskan kembali niat sobat. Jika sobat memiliki niat  untuk mendapatkan misalnya hanya tiga atau 4 ekor ikan saja, maka berhentilah setelah hajat sobat dipenuhi. Jangan tamak. Petuah ini susah lho untuk dilakukan, gaes! Mancing itu pasti pengennya mendapat ikan sebanyak-banyaknya. Sudah dapat banyakpun kadangkala masih saja kurang. Itu yang seringkali membuat kita lupa diri dan lupa waktu.
  • Jika terdapat ikan-ikan besar yg sering menampakkan diri di sekitar spot tapi ikan tersebut tidak mau memakan umpan sobat, maka biarkan saja, cuekin gaes dan jangan merasa penasaran. Mungkin memang belum waktunya makan, atau umpan yang sobat bawa tidak cocok untuk ikan tersebut. Jangan sampai karena ada ikan besar tersebut sobat jadi kepikiran terus dan ingin terus mengakali supaya ikan tersebut makan sehingga lupa waktu.
  • Jangan membuang kotoran (air besar atau kecil) di sembarang tempat selama di spot. Carilah tempat yang sesuai, yang tidak mengganggu angler lain atau makhluk hidup lainnya.
  • Jika sobat keluar memancing dan pulang larut malam, usahakan jangan langsung pulang ke rumah. Sobat bisa istirahat terlebih dahulu di tempat lain seperti warung kopi. Bila sampai di rumah jangan juga langsung masuk ke rumah. Istirahatlah dahulu di depan rumah. Petuah ini bertujuan untuk menghindari sobat diikuti oleh makhluk halus dan menghalangi makhluk tersebut ikut masuk ke rumah sobat.
  • Jangan mengambil sembarang benda yang ada di spot memancing. Jika sobat menggunakan benda apapun yang terdapat di situ kembalikan lagi ke tempatnya semua. Petuah ini adalah untuk memelihara diri anda dari gangguan makhluk tak kasat mata yang mungkin terganggu ketika benda miliknya sobat gunakan.
  • Jika sobat memancing dengan keluarga terutama anak-anak, jangan biarkan anak sobat mengambil sembarang benda untuk dibawa pulang ke rumah. Sama dengan poin di atasnya, benda-benda tersebut mungkin kepunyaan makhluk tak kasat mata yang bisa jadi marah ketika digunakan mainan atau dibawa pulang oleh anak anda.
  • Jaga mulut dan tingkah laku sobat agar tidak sembarang berkata atau bercanda serta tidak sembarangan bertindak karena sekali lagi ada makhluk lain selain sobat yang sedang memancing yang mungkin saja merasa terganggu akan ucapan atau tingkah laku yang sobat lakukan di spot.

Wah, penulisnya gak konsisten nih!! Di atas katanya gak percaya mitos, pantangan dan anjuran memancing. Tapi sama petuah-petuah memancing yang ada hubungannya dengan makhluk gaib kok malah percaya?? Eitsss, tunggu dulu mas bro! Beda dong!! Yang di atas itu berhubungan dengan cara-cara di luar nalar dalam memancing agar tidak apes, agar mancingnya hoki, agar hasil mancingnya banyak. Nah, kalau petuah-petuah dalam memancing ini lebih ke meluruskan niat kita sebelum memancing agar jangan tamak dan lupa diri serta lupa waktu saat memancing. Petuah-petuah memancing juga memberikan himbauan agar tingkah laku kita saat di spot (terutama spot yang jauh, spot yang jarang dilalui atau dijamah oleh manusia) lebih dijaga. Selain itu, petuah-petuah dalam memancing juga berupa himbauan agar lebih bisa jaga diri, baik diri kita maupun keluarga kita dari kemungkinan-kemungkinan diganggu oleh makhluk gaib.

Lho, kok makhluk gaib? Lha iya emang masalah? Wong penulis penulis percaya kok ada mahkluk lain yang tak kasat mata juga ikut mendiami suatu tempat (bisa jadi di spot mancing) yang mungkin saja terganggu dengan kegiatan yang kita lakukan di spot mancing itu. Sobat tidak percaya? Ya terserah!...hehehe...

Begitulah memancing

Aliemsurya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pantangan Dan Anjuran Dalam Memancing, Mitos Atau Fakta?"

Posting Komentar

Spam dan Sejenisnya Adalah Penyakit Berbahaya, Jadi Jangan Ditularkan Di Blog Ini Ya Bray