Tips New Normal, Cara Aman Memancing Di Tengah Pandemi Corona

Tips New Normal, Cara Aman Memancing Di Tengah Pandemi Corona
Sejak wabah pandemi corona virus (COVID-19) mulai merebak di Indonesia pada bulan Maret 2020 lalu, saya merupakan salah satu angler yang memutuskan untuk rehat sementara waktu dari dunia mancing. Sebagian rekan angler mengatakan saya penakut.  Benar, saya memang penakut! Takut karena virus ini jenis virus baru belum ada obatnya. Saya atau sobat angler mungkin memiliki kondisi badan yang kuat dan imun yang bagus. Tapi ketika berada di luar rumah saat memancing, saya harus berkunjung ke penjual udang bersama para pemancing lain yang kita belum tau di dalam tubuhnya sudah ada virus jahanam ini. Belum lagi ketika hendak menyeberang naik kapal dan berdesakan dengan para angler lain. Yakin di antara mereka semuanya sehat tanpa ada satupun yang menjadi orang tanpa gejala (OTG)?

Mancing Saat Pandemi Covid-19, Mancing dan Corona


Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 Biang Keladi Penyebaran Wabah Covid-19
Orang tanpa gejala inilah sesungguhnya yang menjadi momok yang paling menakutkan. Bagaimana tidak, jika kita melihat orang dengan indikasi sakit secara fisik, tentu kita bisa mencegahnya untuk tidak berdekatan agar kita tidak tertular. OTG orang yang tampak sehat, tidak ada indikasi apapun karena imun dalam tubuhnya yang bekerja dengan sangat baik sehingga virus tidak mampu menginfeksi orang ini. Di sinilah letak bahayanya karena OTG inilah yang merupakan biang keladi kenapa wabah ini susah untuk dikendalikan. Dengan imun yang bagus bukan berarti virus di dalam tubuhnya mati, justru setiap saat virus ini akan bisa menyebar ke orang lain ketika si OTG ini berbicara, bersin, batuk yang menyebabkan percikan ludah (droplet) keluar dari mulutnya.

Ketika droplet ini mengenai orang lain, maka virus itu akan masuk ke dalam tubuh orang baru. Tinggal menunggu waktu apakah virus ini menular ke orang yang juga memiliki imun yang bagus untuk menjadikan orang baru tersebut sebagai OTG. Atau, menular ke orang yang memiliki imunitas rentan dan yang memiliki penyakit bawaan sehingga efek virus corona ini bekerja menginfeksi orang tersebut dan menimbulkan gejala-gejala umum terinfeksi coronavirus seperti demam, batuk, sesak nafas, diare dan gejala-gejala baru lainnya.

Pemancing Adalah Orang Yang Aman Dari Bahaya Corona?
Banyak orang yang percaya diri dan cenderung sombong ketika menyatakan bahwa pemancing adalah orang yang paling sehat dan aman dari bahaya corona. Pernyataan itu sebenarnya berangkat dari fakta, pertama, pemancing adalah orang yang sudah terbiasa menerapkan social distancing (atau jaga jarak aman) antar satu angler dengan angler lainnya. Kedua, pemancing sudah biasa berjemur berjam-jam di bawah terik matahari yang menurut penelitian sinar matahari adalah senjata yang cukup ampuh untuk mematikan virus corona.

Benarkah dengan adanya fakta dua kebiasaan di atas adalah bukti bahwa angler adalah orang yang paling aman dari bahaya Covid-19?  Saya setuju untuk social distancing dan sering berjemur adalah kebiasaan pemancing yang secara alami sudah ada dari sananya. Siapa sih angler yang mau mepet-mepetan dengan angler lainnya, emangnya mau pacaran? LoL... Begitu juga dengan panas-panasan, mana ada sih pinggiran laut atau daerah pesisir yang adem? Kecuali kalau sobat adalah spesialis pemancing malam atau pemancing empang dengan tipikal vampire anglers (takut ama matahari... wkwkkw). 

Oke saya sangat setuju dengan dua hal di atas karena sebagai angler saya pasti mengalaminya (social distancing dan berjemur). Tapi, masalah virus corona jenis baru ini tidak sesimple itu, Fernando!!! Mari kita lihat daftar pertanyaan berikut.

  • Anda pergi memancing bersama kelompok?
  • Jika anda pergi memancing sendiri, anda mengunjungi tempat lain untuk membeli umpan? Tempat tersebut ramai dengan pengunjung lain?
  • Anda tidak memakai masker, tidak membawa handsanitizer?
  • Selama memancing sering bercengkrama, mengobrol jarak dekat, berbagi makanan, minuman dengan teman angler?
Jika jawaban dari beberapa pertanyaan di atas kebanyakan "iya", maka sobat Aliems' Journey tetap rentan tertular dari rekan sobat atau dari pengunjung lain yang sama-sama beli umpan, yang menaiki perahu yang sama dengan sobat. Meskipun, pada saat memancing sobat memang menjaga jarak dan sambil berjemur.

"Halah....sok tau ente!! Urusan penyakit itu adalah rahasia Yang Maha Kuasa, jadi itu udah takdir sama dengan rejeki dan kematian." Saya pribadi memang bukan dokter, bukan pula ahli virologi atau ahli pandemi, saya hanya seorang karyawan yang kebetulan hobi memancing serta menulis blog. Informasi yang saya dapatkan juga sebatas dari berita dan membaca update tentang Covid-19. Tidak lebih. Tapi, tidak ada salahnya kan kalau saya ingin berbagi informasi dan tips dengan sobat semua? Saya sama sekali tidak bermaksud menggurui. Penyakit dan kematian memang rahasia Tuhan, tetapi jika kita semua bisa mencegahnya tentu itu adalah pilihan terbaik.

Covid-19 Adalah Hoax, Konspirasi Tingkat Tinggi?
Jika ada di antara sobat yang menganggap Covid-19 adalah rekayasa, silahkan saja. Itu adalah hak masing-masing. Tapi ingat, ketidakpercayaan sobat juga jangan sampai merugikan orang lain (ingat lagi apa itu OTG). Jadi jangan abai, jika anda tidak peduli pada diri anda sendiri, minimal sobat harus peduli keselamatan anak, istri, orang tua, mertua yang belum tentu memiliki imun sekuat yang dimiliki sobat. Jika memang coronavirus ini adalah rekayasa, fakta di lapangan juga banyak kok yang bercerita tentang orang tuanya yang sekarat atau suaminya yang meninggal, tetangganya yang di karantina karena Covid-19. Silahkan kembali lagi kepada pemahaman sobat masing-masing mengenai wabah Covid-19 ini.

Konsep New Normal, Kembali Menuju Kehidupan Normal Dengan Cara Baru
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Diciptakan sedemikian indah dan lengkap dengan akal dan pikiran yang berbeda dengan mahkluk lainnya. Virus Corona (apapun julukannya, entah itu disebut sebagai tentara Allah atau lainnya) adalah cara Tuhan untuk membuat manusia berpikir. Saat ini, para ahli obat sibuk mencari vaksin, para dokter dan tenaga medis berpikir keras untuk menyembuhkan pasien terinfeksi corona sekaligus berpikir agar dirinya dan keluarganya tidak ikut tertulari. Para pemangku kebijakan berpikir keras, selain agar warganya tidak terjangkiti oleh wabah tapi juga kegiatan ekonomi dan segala hal yang menopangnya untuk tetap berjalan. Salah kebijakan, resikonya lebih berbahaya karena covid-19 ini ibarat pisau dengan dua mata yang sama-sama tajam. Terhindar dari Covid-19 melalui lockdown misalnya, tapi bisa jadi banyak warganya malah sekarat karena tidak bisa makan. Atau yang lebih mengerikan negara hancur karena terjadi chaos.

Gejala dan Cara Mencegah Coronavirus


Efek serangan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan China ini memang benar-benar dahsyat, mengubah seluruh tatanan kehidupan yang sudah berjalan sekian lama. Menyerang tanpa pandang bulu, tanpa melihat ras dan agama, tanpa melihat asal bangsa. Negara-negara besar kalang kabut, negara-negara berkembang mengalami dilema antara kesehatan dan ekonomi, negera kecil juga menjerit dihajar efek Covid-19. Seiring berjalannya waktu, simpang siur informasi mengenai vaksin, obat dan tetek bengek lainnya mengarah kepada suatu hipotesa. Corona Virus tidak akan pernah bisa hilang dan akan selalu ada di sekitar manusia. Tindakan lockdown, social distancing, PSBB dan sejenisnya tidak akan bisa membuat virus tersebut hilang, tetapi hanya meminimalisir resiko penularan. Begitu ada manusia yang terinfeksi lagi, maka kemungkinan akan menyebar kembali secara masif jika manusia kembali ke masa normal seperti sebelum terjadinya wabah.

Lalu, jika makhluk tak kasat mata ini tidak bisa hilang dari sekitar kita, apakah manusia harus menyerah karena covid-19? Dalam sejarah peradaban manusia, wabah pandemi tidak hanya terjadi sekarang ini, jauh sebelumnya kita akan melihat salah satu pembunuhan massal lewat wabah flu Spanyol pada tahun 1918, yang menghilangkan nyawa jutaan manusia. Apakah manusia, punah? Tentu tidak! Otak dan akal yang diciptakan Tuhan untuk manusia akan bisa menemukan cara dan jalan agar manusia bisa mengalahkan corona virus. Konsep kehidupan normal baru (new normal) adalah salah satu ikhtiar yang dilakukan oleh umat manusia agar bisa keluar dan bangkit melawan virus yang mirip dengan virus SARS ini.

Mau tidak mau, suka atau tidak suka kita harus berdamai dengan coronavirus. Kelak dalam menyongsong era baru kehidupan normal, masker dan hand sanitizer adalah barang wajib yang akan selalu sobat bawa kemanapun ketika sobat keluar rumah. Tidak ada salaman, tidak ada acara nongkrong, tidak berkerumun, pengaturan jam kerja, pengaturan jarak, menjaga asupan makanan dan vitamin akan menjadi hal yang baru yang harus kita semua lakukan di era new normal selama vaksin untuk melawan covid-19 belum ditemukan.

Cara Aman Memancing Di Tengah Pandemi Corona
Nah, last but not least, bagi sobat para anglers yang tetap ingin pergi memancing di era new normal ini, tetap harus waspada serta harus mengikuti prosedur dan protokel kesehatan yang diberlakukan di daerah masing-masing. Berikut tips dari penulis agar sobat bisa menyalurkan hobi tanpa harus melanggar protokol kesehatan.
  1. Selalu memakai masker. OTG ada di mana-mana tanpa bisa kita prediksi, bahkan mungkin diri kitalah yang merupakan OTG. Selain meminimalisir tertular, masker juga efektif mencegah agar diri kita tidak menularkan penyakit ke orang lain (mencegah droplet langsung mengenai bagian wajah)
  2. Memakai jersey lengan panjang, topi, sarung tangan mancing, kaos kaki dan kacamata. Selain melindungi diri kita dari sengatan matahari perlengkapan memancing tersebut juga bisa mencegah agar droplet tidak langsung terkena bagian kulit tubuh kita.
  3. Membawa hand sanitizer. Secara berkala setelah menyentuh benda lain atau sebelum makan cemilan, sebelum merokok sempatkan untuk selalu semprot atau oleskan ke jari-jari tangan. Virus corona memiliki kelemahan ketika terkena deterjen / disinfektan atau alkohol yang terkandung di dalam hand sanitizer.
  4. Terapkan selalu jaga jarak aman meskipun dengan teman dekat anda sekalipun. Mengobrol dan berinteraksi agar seperlunya saja. Sekali lagi kita tidak pernah tahu siapa di antara kita yang termasuk OTG. Tidak saling bertukar cemilan, minuman, rokok untuk menghidari penularan lewat media makanan atau minuman.
  5. Hindari tempat mancing yang terlalu banyak angler karena akan menyebabkan sobat berdesak-desakan. Menyendiri atau jarak yang cukup jauh selain membuat aman juga menciptakan rasa nyaman karena tidak merasa saling terganggu satu dengan lainnya.
  6. Pulang memancing tidak menongkrong, bergerombol dan langsung ke rumah. Bersihkan ikan terlebih dulu (atau masukkan ke frezer) dan segera mandi secara bersih sebelum berinteraksi dengan anak dan istri di rumah.
Yuuk, bagi Sobat Aliems' Journey yang tetap ingin menyalurkan hobi di era new normal dan dalam situasi masih banyaknya jumlah orang yang positif di dalam tubuhnya terdapat coronavirus baik yang OTG maupun yang mengalami gejala-gejala terjangkit Covid-19 agar selalu mengikuti prosedur dan protokol kesehatan. Selalu keep safety and healthy dan tidak lupa aplikasikan slogan sederhana cara menangkal Covid-19 yang gampang diingat ini, "STOP-STOP-SER"

  • STOP Keluyuran
  • STOP Berdesak-desakan
  • SERing Cuci Tangan

stop-stop-ser, cara efektif mencegah tertular covid-19, coronavirus


Aliemsurya


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tips New Normal, Cara Aman Memancing Di Tengah Pandemi Corona"

Posting Komentar

Spam dan Sejenisnya Adalah Penyakit Berbahaya, Jadi Jangan Ditularkan Di Blog Ini Ya Bray