Menjelang Dan Sesudah Badai Ikan Lebih Agresif Menyambar Umpan?

Apakah Menjelang Dan Sesudah Badai Ikan Lebih Agresif Menyambar Umpan?

Itu semacam pertanyaan dari penulis berdasarkan pengalaman memancing di laut. Sebagai catatan, lokasinya bukan di tengah laut menggunakan perahu tapi di pinggiran dermaga dengan estimasi jarak sekitar 1 km dari daratan. Dan badai di sini bukan seperti badai besar (tornado) yang terjadi seperti di US ya, guys. Badai yang disebut di tulisan ini untuk menggambarkan kondisi angin kencang, awan tebal, kilatan petir dan hujan di sekitar spot mancing.

Ceritanya waktu itu jika dilihat dari fase bulan mendekati quarter akhir. Kurang begitu bagus menurut prediksi dari kalender mancing yang biasa penulis cantumkan di blog ini. Namun karena memang malam itu jadwal yang telah disepakati bersama rekan penulis lainnya, kami bertiga tetap berangkat ke spot langganan. Kami berangkat sekitar pukul 15.00 WIB. Sampai di spot sekitar 16:00 WIB dan tidak lama memancing sudah mulai mendapatkan satu dua sambaran ikan khas pinggiran dermaga.

badai saat mancing, ikan makan saat terjadi badai

Menjelang malam kondisi cuaca di sekitar spot masih baik-baik saja. Sekitar jam 20:00 sambaran ikan menjadi lebih agresif. Padahal biasanya kalau mancing malam di spot tersebut, sambaran ikan kurang begitu banyak. Entah kenapa ikan sangat agresif tidak seperti biasanya. Melihat ke langit, cuaca juga masih sangat kondusif, tidak ada mendung dan kelip bintang pun masih menghias di langit.

Baca Juga: Pantangan Dan Anjuran Dalam Memancing, Mitos Atau Fakta?

Terlalu asyik menikmati momen sambaran ikan yang agresif membuat kami seperti lupa memantau kondisi sekitar. Box ikan juga ternyata sudah terisi hampir setengahnya. Padahal biasanya paling hanya hitungan jari saja ikan yang biasa kami dapat. Sekitar jam 22:00 kilat mulai muncul. Tapi lokasinya tidak tepat di atas spot. Ah, masih jauh. Lagi pula angin bergerak seperti menghalau awan yang samar-samar dalam gelap terlihat bergerak ke arah kami. Asumsi kami akan aman karena arah angin cukup kencang berlawanan dengan arah awan. Tapi peristiwa yang cukup menakutkan saat mancing malam itu akhirnya terjadi juga. Tidak sampai 5 menit, tiba-tiba angin dingin menyergap dari arah datangnya awan. Seolah mengalahkan angin yang tadi berhembus menghalau awan.

Baca Juga: Penyebab Mancing Sering Boncos, Kurang Persiapan Atau Faktor Hoki? 

Dan, badai datang suara gemuruh angin sangat kencang terasa di telinga. Seperti sedang mengendarai motor kecepatan 80 km/jam tanpa menggunakan helm. Mendengung di telinga. Benda-benda yang ringan sudah mulai terbawa angin jatuh ke laut. Box ikan yang sudah berisi hampir setengah ditambah es batu pun jatuh terjengkang ditumbuk angin. Melihat ke arah air laut yang dalam waktu singkat berubah menjadi sangat berombak plus ada beberapa pusaran angin di atasnya. Wow, kami bertiga hanya bisa meringkuk di dekat pagar pembatas sambil membentangkan kain spanduk untuk menutupi badan kami. Luar biasanya, badai itu tidak berhenti dalam waktu singkat. Sekitar satu jam kami menahan dingin yang sangat luar biasa dan merasakan gemuruh angin yang memekakkan telinga.

Satu jam berlalu, angin sudah mulai reda dan hujan pun datang. Dinginnya luar biasa. Untungnya kami membawa kompor portable yang bisa dipakai untuk merebus air. Air hangat bisa kami pakai untuk minum dan menghangatkan badan serta membasuh telapak tangan dan kaki untuk sekedar mengusir hawa dingin yang amat sangat. Betapa beruntungnya kami. Apa jadinya jika tidak ada kompor itu. Bisa-bisa terkena hipotermia.

Hujan masih konsisten mengguyur meskipun semakin kecil. Air laut masih berombak. Tidak ada satupun ikan yang mau menyambar umpan. Lagipula kami tidak tau pasti apakah masih ada umpan atau tidak di kail karena efek badai tadi. Menjelang fajar, hujan semakin reda, air laut lebih tenang dari sebelumnya dan rombongan ikan pelagis jenis kuro datang menyerbu. Menerjang ikan-ikan kecil. Jumlahnya sangat banyak. Sayang sekali kami tidak mendapatkan satupun sambaran. Sementara beberapa angler lainnya yang membawa metal jig bisa mendaratkan 4 sampai 5 ekor kuro ukuran 1-2kg.

Baca Juga: Mengenal Ikan Pelagis

Sambaran ikan lainnya pun berlanjut. Ikan-ikan khas pinggiran yang biasa kami dapatkan seperti kerapu, ikan kakap tompel sangat rakus setelah badai reda. Ternyata dibalik kesulitan dan ketersiksaan semalam, kami bisa mendapatkan ikan yang lebih banyak daripada biasanya. Akan datang kemudahan setelah melewati kesusahan. Meskipun kejadian diterpa badai semalam menyisakan sedikit rasa trauma.

Pengaruh Badai Terhadap Pergerakan Dan Aktifitas Ikan Di laut

Dari referensi yang saya dapat, ada korelasi antara badai di laut terhadap pergerakan dan aktifitas ikan mencari makan. Disebutkan bahwa ikan terpengaruh tekanan air di dalam laut untuk mencari makan. Ikan juga bisa mendeteksi lebih dini akan terjadi badai lewat tekanan air laut. Pada saat itu ikan akan rakus. Seperti mengumpulkan bekal untuk nanti berpuasa. Karena ikan tidak akan tahu sampai kapan badai ini akan reda, mereka akan lebih rakus untuk makan. 

Saat badai datang, kondisi air laut yang berombak, angin dan arus air yang kencang tidak memungkinkan ikan untuk mencari makan. Mereka bersembunyi di karang, batu-batuan atau rumpon. Kelompok ikan yang tidak sempat mendapatkan makanan saat badai terpaksa berpuasa "tanpa sahur". Kelompok ikan inilah yang akan sangat rakus setelah badai reda serta kondisi air di sekitar spot menjadi kondusif untuk mencari makanan.

Jadwal Mancing Harus Menunggu Terjadi Badai?

Jadi kalau begitu, mending mancingnya menunggu ada badai dong? Tentu tidak! Badai yang terjadi saat mancing bersifat accidently. Tidak ada satu orangpun angler yang berharap terjadi badai saat sedang memancing. Memancing pada saat musim hujan direkomendasikan untuk selalu mamantau prakiraan atau ramalan cuaca untuk meminimalisir terkena badai. Jika harus memilih lebih baik memancing dengan hasil sedikit tapi tanpa resiko (cuaca aman) daripada mancing dapat banyak tapi harus menghadapi badai yang beresiko mengancam keselamatan kita. Safety first, hasil mancing belakangan karena kita bukan nelayan yang harus dapat ikan agar dapurnya bisa terus ngebul. Kita hanya angler. Mancing adalah hobi dan hasil mancing adalah bonusnya.

Baca Juga: Hasil Mancing Boncos Alias Zonk? Ini Beberapa Penyebab Ikan Tidak Mau Makan Umpan Pancing

Tips Menghadapi Badai Saat Memancing Di Pinggiran Laut

Terakhir, berdasarkan pengalaman yang penulis ceritakan di atas, penulisa akan membagikan tips bagaimana cara menghadapi badai yang terpaksa tidak bisa hindari. Sekali lagi badai yang terjadi sifatnya accidently. Kita sudah lihat ramalan cuaca, tapi badai tetap datang menerjang tanpa kita bisa hindari. Berbeda jika kita sudah bisa mendeteksi lebih awal, lebih baik pulang atau menghindar pada saat badai datang.

  • Cari perlindungan bisa merapat ke pagar atau benda apapun yang bisa meminimalisir kecepatan angin.
  • Pakai mantel atau jas hujan karena angin berisi uap air yang sangat dingin.
  • Rebahkan badan agar tidak terkena hantaman angin secara telak.
  • Upayakan bisa menyalakan kompor untuk memanaskan air. Kita tidak tahu sampai berapa lama badai akan menerjang. 
  • Menghangatkan badan secara kontinyu akan menghindarkan kita terkena hipotermia
  • Berdoa semoga badai cepat berlalu.

Salam Mancing!



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menjelang Dan Sesudah Badai Ikan Lebih Agresif Menyambar Umpan?"

Posting Komentar

Spam dan Sejenisnya Adalah Penyakit Berbahaya, Jadi Jangan Ditularkan Di Blog Ini Ya Bray